Senin, 28 Februari 2011

Gila!! 3kg cacing pita dalam perut bocah

Di salah satu RS di Bandung Datang seorang bocah berusia sekitar 10 tahun ke UGD RS tsb dengan keluhan tidak bisa buang air besar alias BAB selama 4 hari.. Perut penderita udah kembung & terlihat besar...

Diagnosa sementara adalah Ileus Obstruktif (Sumbatan di Usus Halus), langsung aja kita persiapkan operasi karena emang satu2nya jalan adalah dengan pembedahan.

Setelah anastesi berjalan, dibukalah perut anak itu, ternyata......

(Langsung ke pic, ati-ati DP)

















Hasil Operasi : sekitar 3 KG Cacing jenis Ascaris lumbricoides (estimasi sekitar 500-1000 cacing).
Begitu tau tentang kondisi anaknya, respon sang ayah ternyata gaq disangka2 : “Oh itu mah udah biasa Dok, anak saya udah beberapa kali dikasih obat cacing, kalo berak gak tuh keluar t*i-nya, keluarnya cacing semua. Udah sering itu Dok”..

Di Indonesia ternyata kasus semacam ini masih aja terjadi..Di Indonesia ternyata kasus semacam ini masih aja terjadi. Bukti bahwa kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan sangatlah rendah..



Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit. Hostes atau inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta akhirnya bertelur. Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia


ada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.

Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru.

Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.

Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.



Pencegahannya gan: Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Komeng di sini....

Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...