Ternyata Hiu bukanlah makhluk paling menyeramkan didalam laut, Para pekerja minyak dibuat ketakutan setelah binatang laut menyeramkan secara tak terduga menumpang kapal selam di anjungan minyak Teluk Meksiko.
Sosok menyeramkan dari dasar laut tersebut adalah sebuah Binatang yang biasanya hidup 8.500 kaki di bawah air, dan spesimen ini dianggap sebagai raksasa isopod terbesar yang pernah ditemukan pada kedalaman ini.Disebut giganteus Bathynomus dan merupakan sepupu berukuran super dari woodlouse rendah hati.
Kakinya terdiri dari tujuh pasang, di mana dua di depan dapat memanipulasi dan membawa makanan untuk empat set taringnya. Pemulung ini makan dari paus mati, ikan dan udang.
Spesies ini melimpah di wilayah dingin, perairan dalam lautan Atlantik dan Pasifik dan contoh dari gigantisme laut. Invertebrata dan krustasea dalam, cenderung lebih besar daripada rekan-rekan mereka di perairan dangkal.
Sedangkan, Berdasarkan sebuah artikel yang dikutip dari Fox News, giganteus Bathynomus (lebih dikenal dengan sebutan Bart) adalah jenis isopod raksasa, Ia merupakan Crustacea besar yang tinggal di dasar Samudra Atlantic dan perairan dalam Pasifik. Biasanya berdiam di lantai samudra dengan menyantap bangkai paus, ikan, dan cumi-cumi
Bahkan sebelumnya, Bart ini ditemukan melekat pada sebuah kapal selam yang mengeksplorasi dasar laut. Ketika kapal selam itu muncul ke permukaan, sosok penumpang gelap itu pun ketahuan. Monster itu berwarna pink dengan panjang dua setengah meter.
Kisah penampakan monster ini berawal dari cerita di Reddit, seorang pekerja untuk perusahaan kapal selam. Dengan cepat makhluk tersebut menghilang. Setelah berita keberadaan makhluk itu, pencarian di situs Web langsung meroket.
Penampakan giganteus Bathynomus menjadi satu hal yang sangat mengejutkan. Para ilmuwan telah lama mengetahui mereka, namun belum ada yang bisa melihatnya dari dekat, apalagi di permukaan air. Ini menjadi kontroversi dan misteri dalam kajian tentang kehidupan di laut luas.
Hingga kini belum diketahui penyebab ukuran raksasa apakah karena suhu dingin, tekanan yanglebih tinggi atau sumber daya langka makanan.
0 komentar:
Posting Komentar
Komeng di sini....